Jumat, 20 Februari 2009

In Store Promo : Medan Perang Sebenarnya

Dhea sedang pulang kantor, lalu menuju ke hypermarket, di dalam tas sudah siap sehelai sobekan notes berisi shopping list yang harus dieksekusi. Mulai dari susu balita, makanan ringan, syrup, tissue, margarine, selai dan mie instant untuk persediaan di saat 'mendesak'. 

Masuk wilayah toko raksasa itu, seorang gadis menyapa dan menawarkan sebuah selai yang menarik warnanya, mereknya cukup dikenal meski bukan yang direncanakan oleh Dhea. Tapi ia berhenti sejenak ketika melihat potongan harga yang lumayan, 40% off jika membeli paket berisi 4 kemasan regular. Hmm... apa salahnya beli, toh tidak terlalu mahal. Dua paket selai berpindah tangan sebagai imbangan beberapa lembar uang kertas yang diangsurkan ibu satu anak ini. Dhea melangkah melewati pintu otomatis setelah menitipkan tas dan berjalan menyusuri lorong sambil mendorong trolly. Kali ini menuju ke shelf susu. Tapi sayang, susu yang dicari tidak ada di tempat. Dhea coba mencari di atas atau bawah, siapa tahu..... tak lama seorang gadis berpakaian putih dengan penutup kepala berwarna sama, dan berwajah cerah menyapa. Ia menanyakan apa yang sedang dicari Dhea, lalu ia ikut mencari... tidak ada, lalu gadis itu menawarkan produk pengganti. Dhea menolak, tapi gadis itu tetap menceritakan hal-hal yang akhirnya membuat Dhea berfikir sejenak, banyak yang diutarakan gadis di depannya benar... Oke lah, dia memasukkan sekaleng susu, yang beda dari biasanya. Toh mereknya juga terkenal, cuma enggak pernah coba aja.. begitu pikir Dhea... lalu ia meneruskan berjalan menyusuri lorong menuju ke shelf mie instan....

Tahukah Anda, apa yang dialami Dhea sebelum masuk ke toko raksasa itu? Dhea terbiasa dengan banyak merek yang secara regular dibeli dan dikonsumsi. Lalu mulai tadi malam, ibu muda itu menekuni sinetron yang disisipi oleh iklan susu A dan selai B, dia market leader, sekaligus brand yang biasa dikonsumsi Dhea. Sampai ngantuk iklan brand tadi selalu rajin menyapa. Malam berlalu, sebelum berangkat kantor, Dhea disapa kembali iklan brand yang sama di acara berita pagi. Sekilas membalik-balik harian pagi, iklan brand yang sama ramah menyapa di halaman 6. Ready! Mobil meluncur menuju kantor, radio on, iklan brand tadi meningkahi dua penyiar yang gila-gilaan mengumbar celoteh gokil. Sampai kantor, terbenam dalam angka-angka dan deretan pajak perusahaan. Break! Lunch... berita siang tentang dukun cilik di Jombang, break juga.. iklan brand tadi... balik lagi berita. Break is over... back to work. Teng! Go! Pulang, meluncur menuju hypermarket. Nah, selanjutnya adalah apa yang anda baca di atas.

So... hati-hati beriklan, jika tanpa memiliki jurus penyelesaian di medan perang sebenarnya, yaitu di outlet. Hitung saja berapa duit iklan ditebar untuk memastikan Dhea mengingat brand tadi. Tapi bujet segunung itu dengan mudah dirontokkan oleh gadis berwajah cerah yang mengungkapkan 'kebenaran' tentang produknya. Fieew... Anda Marcomm Manager? Hati-hati di rapat evaluasi bulan depan....

Tidak ada komentar: